Sabtu, 24 September 2016

JENIS JENIS KULIT


Pada umumnya jenis kulit manusia dikelompokan menjadi : kulit normal, kulit berminyak, kulit kering, dan kulit sensitif.
Kulit Normal
            Kulit normal cenderung mudah dirawat. Kelenjar minyak (sebaceous gland) pada kulit normal biasanya “tidak bandel” karena minyak (sebum) yang di keluarkan seimbang. Meski demikian, kulit normal tetap harus dirawat agar senantiasa bersih, kencang, lembut, dan segar. Jika tidak di bersihkan maka kotoran dalam kulit akan menjadi jerawat. Selain itu kulit yang tidak terawat akan mudah mengalami penuaan dini seperti keriput dan tampilannya pun tampak lelah.
            Ciri-ciri kulit normal adalah kulit lembut, lembap berembun, segar dan bercahaya, halus dan mulus, tanpa jerawat, elastis, serta tidak berminyak berlebihan dan tidak kering. Meskipun jika dilihat secara sepintas tidak bermasalah, kulit normal harus tetap dijaga dan di rawat dengan baik, karena jika tidak dirawat kekenyalan dan kelembapan kulit normal akan terganggu, terjadi penumpukan kulit mati dan kotoran dapat menyebabkan timbulnya jerawat.
Kulit Berminyak
            Kulit berminyak banyak dialami oleh wanita di daerah tropis. Karena pengaruh hormonal, kulit berminyak biasanya dijumpai pada remaja putri, meski ada juga pada wanita usia 30-40 tahun yang mengalaminya. Penyebab kulit berminyak adalah karena kelenjar minyak (sebaceous gland) sangat produktif, hingga tidak mampu mengontrol jumlah minyak (sebum) yang harus di keluarkan. Sebaceous gland pada kulit berminyak biasanya terletak pada lapisan dermis, mudah terpicu untuk bekerja lebih aktif.
Kulit Kering
            Kulit kering memiliki karakteristik yang cukup merepotkan bagi pemiliknya, karena pada umumnya kulit kering menimbulkan efek yang tidak segar pada kulit, dan kulitpun cenderung terlihat keriput. Kulit kering memiliki kadar minyak yang sangat rendah dan cenderung sensitif, sehingga terlihat parched karena kulit tidak mampu mempertahankan kelembapannya. Cirinya adalah kulit terasa kaku seperti tertarik setelah mencuci muka dan akan mereda setelah dilapisi krim pelembap. Kondisi kulit akan menjadi lebih buruk apabila terkena angin, perubahan cuaca dari dingin ke panas atau sebaliknya. Garis atau kerutan sekitar pipi, mata dan sekitar bibir dapat muncul dengan mudah pada wajah yang berkulit kering.
Kulit Sensitif
            Diagnosis kulit sensitif didasarkan atas gejala-gejala  penambahan warna, dan reaksi cepat terhadap rangsangan. Kulit sensitif biasanya lebih tipis dari jenis kulit lain sehingga sangat peka terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan alergi. Pembuluh darah kapiler dan ujung saraf pada kulit sensitif terletak sangat dekat dengan permukaan kulit. Jika terkena allergen, reaksinya pun sangat cepat.
            Bentuk-bentuk reaksi pada kulit sensitif biasanya berupa bercak merah, gatal, iritasi hingga luka yang jika tidak di rawat dengan baik dan benar akan berdampak serius. Warna kemerahan pada kulit sensitif disebabkan allergen memacu pembuluh darah dan memperbanyak aliran darah ke permukaan kulit . berdasarkan sifatnya tadi, perawatan kulit sensitif ditujukan untuk melindungi kulit serta mengurangi dan menanggulangi iritasi.
            Kulit sensitif tidak dapat diamati secara langsung, diperlukan bantuan dokter kulit atau dermatolog untuk memeriksanya dalam tes alergi-imunologi. Dalam pemeriksaan alergi, biasanya pasien akan di beri beberapa allergen untuk mengetahui kadar sensivitas kulit. Kulit sensitif memiliki ciri sebagai berikut : mudah alergi, cepat reaksi terhadap allergen, mudah iritasi dan terluka, tekstur kulit tipis, pembuluh darah kapiler dan ujung saraf berada dekat dengan permukaan kulit sehingga mudah terlihat kemerahan.
            Faktor-faktor yang dapat menjadi allergen bagi kulit sensitif antara lain : makan pedas dan berbumbu tajam, kafein, nikotin dan minuman beralkohol, niasin atau vitamin B3, kandungan parfum dan pewarna dalam kosmetika, sinar UV dan gangguan stres. Kulit sensitif berbeda dengan kulit reaktif. Meski timbul bercak kemerahan atau gatal gatal akibat penggunaan kosmetika tertentu, belum tenju menjadi gejala tanda kulit sensitif. Kemungkinan bercak kemerahan tadi hanya iritasi ringan yang alan hilang sendiri. Kulit reaktif seperti ini dapat menjadi sensitif jika iritasi kemudian meluas dan sukar sembuh. Untuk membedakannya perlu dilakukan tes alergi-imunologi oleh dokter kulit.

Sumber : Irianto, Koes. 2014. Anatomi dan Fisiologi. Alfabeta : Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar